Download Mangir Free Books Full Version
Mangir 
Panembahan Senapati, Raja Mataram kurun 1575-1607, yang bercita-cita menjadi penguasa tunggal, menundukkan perlawanan gigih penduduk desa Mangir dengan cara kotor dan keji. Wanabaya atau Ki Ageng Mangir, pemimpin desa yang letaknya kurang 20 km dari Ibukota, dirayu putri kesayangan Senapati, dijebak, dan kemudian dibunuh dalam sebuah pertemuan keluarga.
"Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. ... Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri."Kalau boleh disimpulkan, kutipan di atas adalah simpulan dari naskah drama ini. P.A.T., dengan tanpa kesan menggurui, memaparkan proses pembangunan kekuasaaan di Jawa sekitar abad XVI-XVII. Sebagian orang pikir kuasa dan wibawa hanya dapat dibangun dengan menaklukkan sesama, sebagian yang lain lebih suka dengan karya. Pikiran-pikiran macam

Buku ini berupa naskah teater yang mengisahkan kehidupan masyarakat di Jawa paska runtuhnya Majapahit. Kisah berfokus pada tokoh dan ketokohan Wanabaya atau Ki Ageng Mangir yang merupakan rakyat biasa dari Perdikan Mangir, 20 km dari Keraton Mataram.Panembahan Senapati, karena nafsu kekuasaanya, menginginkan Mangir takluk di bawah Mataram. Caranya, ia mengirimkan puterinya sendiri, Pambayun, untuk mendekati dan memperdaya Wanabaya agar mau menyerah. Rencana ini tidak berjalan mulus. Pertama,
Kesalahan besar ketika pertama baca buku ini adalah langsung maen sikat aja pada Babak Pertama (big mistakes). Pas tengah2 ada perasaan tersesat dan tambah bingung aja. Nyaris gak punya deskripsi dan latar belakang cerita yang menyeluruh. Ternyata buku ini termasuk jenis yang harus dibaca mulai dari prakata penyunting dan tentu saja dari pengarang. Baru terang benderang deh. Ai-ai-aiBacanya tengah malem di RS sambil nungguin adikku yang lage mengerang kesakitan pasca operasi (cengeng)Ceritanya
Sewaktu dulu di Bandung saya suka nonton teater. Cerita dalam buku ini juga pernah dipentaskan.Sambil ngelantur saya ingin cerita perbandingan kualitas berteater di antara tiga kampus: UPI (jaman saya IKIP), ITB dan Unpad. Penyebutan dipilih begitu karena saya sedang membayangkan Lembang dan turun ke bawah. hehehe Saya mengesampingkan STSI karena itu memang kerjaannya. Jadi, daripada yang ketiga itu kalah duluan mending saya sisihkan saja STSI dalam lomba penilaian saya. Kampus lain tidak masuk
This is my first time reading a play! This one try to picture a long lost history about independent villages, or perdikan in Indonesia, that fight back Mataram's greed to make them part of its territory. The self-claimed kingdom do not hesitate to play a dirty work, even the king sent his daughter to trap the leader of Mangir, the name of the village, in order to kill him. Here's what makes this book interesting, though I already knew how the story will end from the blurb, I still read it. It's
Pramoedya Ananta Toer
Paperback | Pages: 163 pages Rating: 3.53 | 664 Users | 82 Reviews

Be Specific About Books Supposing Mangir
Original Title: | Mangir |
ISBN: | 9799023408 (ISBN13: 9789799023407) |
Edition Language: | Indonesian |
Characters: | Pambayun, Wanabaya, Baru Klinting, Senapati |
Setting: | Indonesia |
Representaion During Books Mangir
Setelah Majapahit runtuh pada 1527, Jawa kacau balau dan bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebat praktis di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terus menerus terjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal. Permata-permata kesenian, baik di bidang sastra, musik, arsitektur tak lagi ditemukan. Selama hampir satu abad Jawa dikungkung oleh pemerintahan teror yang berpolakan tujuan menghalalkan cara.Panembahan Senapati, Raja Mataram kurun 1575-1607, yang bercita-cita menjadi penguasa tunggal, menundukkan perlawanan gigih penduduk desa Mangir dengan cara kotor dan keji. Wanabaya atau Ki Ageng Mangir, pemimpin desa yang letaknya kurang 20 km dari Ibukota, dirayu putri kesayangan Senapati, dijebak, dan kemudian dibunuh dalam sebuah pertemuan keluarga.
Present Based On Books Mangir
Title | : | Mangir |
Author | : | Pramoedya Ananta Toer |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Anniversary Edition |
Pages | : | Pages: 163 pages |
Published | : | (first published 2000) |
Categories | : | Novels. Asian Literature. Indonesian Literature. Fiction. Drama. Classics |
Rating Based On Books Mangir
Ratings: 3.53 From 664 Users | 82 ReviewsRate Based On Books Mangir
Kesalahan besar ketika pertama baca buku ini adalah langsung maen sikat aja pada Babak Pertama (big mistakes). Pas tengah2 ada perasaan tersesat dan tambah bingung aja. Nyaris gak punya deskripsi dan latar belakang cerita yang menyeluruh. Ternyata buku ini termasuk jenis yang harus dibaca mulai dari prakata penyunting dan tentu saja dari pengarang. Baru terang benderang deh. Ai-ai-aiBacanya tengah malem di RS sambil nungguin adikku yang lage mengerang kesakitan pasca operasi (cengeng)Ceritanya"Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. ... Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri."Kalau boleh disimpulkan, kutipan di atas adalah simpulan dari naskah drama ini. P.A.T., dengan tanpa kesan menggurui, memaparkan proses pembangunan kekuasaaan di Jawa sekitar abad XVI-XVII. Sebagian orang pikir kuasa dan wibawa hanya dapat dibangun dengan menaklukkan sesama, sebagian yang lain lebih suka dengan karya. Pikiran-pikiran macam

Buku ini berupa naskah teater yang mengisahkan kehidupan masyarakat di Jawa paska runtuhnya Majapahit. Kisah berfokus pada tokoh dan ketokohan Wanabaya atau Ki Ageng Mangir yang merupakan rakyat biasa dari Perdikan Mangir, 20 km dari Keraton Mataram.Panembahan Senapati, karena nafsu kekuasaanya, menginginkan Mangir takluk di bawah Mataram. Caranya, ia mengirimkan puterinya sendiri, Pambayun, untuk mendekati dan memperdaya Wanabaya agar mau menyerah. Rencana ini tidak berjalan mulus. Pertama,
Kesalahan besar ketika pertama baca buku ini adalah langsung maen sikat aja pada Babak Pertama (big mistakes). Pas tengah2 ada perasaan tersesat dan tambah bingung aja. Nyaris gak punya deskripsi dan latar belakang cerita yang menyeluruh. Ternyata buku ini termasuk jenis yang harus dibaca mulai dari prakata penyunting dan tentu saja dari pengarang. Baru terang benderang deh. Ai-ai-aiBacanya tengah malem di RS sambil nungguin adikku yang lage mengerang kesakitan pasca operasi (cengeng)Ceritanya
Sewaktu dulu di Bandung saya suka nonton teater. Cerita dalam buku ini juga pernah dipentaskan.Sambil ngelantur saya ingin cerita perbandingan kualitas berteater di antara tiga kampus: UPI (jaman saya IKIP), ITB dan Unpad. Penyebutan dipilih begitu karena saya sedang membayangkan Lembang dan turun ke bawah. hehehe Saya mengesampingkan STSI karena itu memang kerjaannya. Jadi, daripada yang ketiga itu kalah duluan mending saya sisihkan saja STSI dalam lomba penilaian saya. Kampus lain tidak masuk
This is my first time reading a play! This one try to picture a long lost history about independent villages, or perdikan in Indonesia, that fight back Mataram's greed to make them part of its territory. The self-claimed kingdom do not hesitate to play a dirty work, even the king sent his daughter to trap the leader of Mangir, the name of the village, in order to kill him. Here's what makes this book interesting, though I already knew how the story will end from the blurb, I still read it. It's
0 Comments